Pandemi Covid-19 menyita banyak perhatian dan keprihatinan di berbagai kalangan, utamanya di bidang pendidikan. Mulai dari jenjang PAUD hingga Perguruan Tinggi pun dibuat kurang nyaman dengan adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Semua kegiatan yang sifatnya berkerumun ditiadakan guna memutus rantai penyebaran Covid-19. Himbauan untuk tetap di rumah membuat banyak orang merasa jenuh. Tidak sedikit dari mereka yang berusaha membuat kegiatan kreatif untuk sekadar mengisi waktu luang maupun menghibur diri yang bisa dilakukan dari rumah.
Tak terkecuali dengan para guru di SD Kanisius Jamprit Baturetno yang mencoba membuat gebrakan baru di sela-sela kegiatan PJJ. Semangat Bu Is (sapaan Kepala SD Kanisius Jamprit) menjadi cambuk bagi para guru untuk tetap kreatif membuat berbagai kegiatan di tengah pandemi ini. Kegiatan ini yaitu bercocok tanam di lahan sekitar sekolah. Yang di tanam antara lain jenis–jenis sayuran jangka pendek yang setiap hari dibutuhkan, antara lain sawi, kangkung dan bayam. Tujuan dari kegiatan ini tidak semata-mata untuk mengisi kegiatan disela-sela kesibukan, tetapi menjadi solusi pemenuhan pangan skala rumahan yang berbiaya murah dan mudah dilakukan. Konsumsi sayuran dari kebun sendiri selain lebih hemat juga lebih aman. Lahan yang dibutuhkan juga tidak terlalu luas. Para guru SD Kanisius Jamprit memanfaatkan lahan belakang sekolah milik tetangga yang dibiarkan menganggur.
Mulai dari menyiapkan lahan, penanaman, perawatan hingga memanen hanya dibutuhkan waktu kurang lebih 1,5 bulan saja. Untuk pemupukan hanya menggunakan pupuk organik. Selain lebih aman dikonsumsi juga untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia. Untuk perawatannya cukup disemai rumput-rumputnya tanpa disemprot pestisida supaya lebih alami.
Jumat, 2 Oktober 2020 adalah panen perdana untuk sayuran sawi. Dari pagi para guru sudah sibuk panen dan dibagikan ke para tetangga di sekitar sekolah yang berjumlah kurang lebih 26 rumah. Panen perdana ini dibagikan agar para tetangga juga ikut menikmati hasil dari kegiatan para guru. Untuk penanaman selanjutnya, Bu Is berencana untuk mencoba menanam cabai dan pepaya. Selain para guru menanam di lingkungan sekolah juga menanam di lingkungan rumah masing-masing. Ada yang menanam pepaya, buah naga, sayur-sayuran,dll. Bu Is berharap dengan kegiatan menanam ini dapat menghemat kebutuhan ekonomi keluarga yang berkaitan dengan kebutuhan pangan, sehingga sifat konsumtif sedikit demi sedikit dapat terkikis. Untuk informasi kegiatan lebih lengkap bisa dilihat di
(Lusia_SDKJamprit)