KEBUN SAYUR MAYUR “BARONGMAT”

Lingkungan adalah tempat yang ada di sekitar makhluk hidup, khususnya manusia. Sebagai manusia, kita berkewajiban untuk selalu menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Lingkungan di SDN 1 Sendangrejo dapat dikatakan cukup luas. Di bagian depan dan halaman sudah dihiasi oleh tanaman yang terdiri dari tanaman hias. Di bagian selatan lingkungan sekolah, dipenuhi oleh tumbuhan buah pisang. Hal ini juga merupakan program sekolah dalam memanfaatkan lingkungan dengan sebaik mungkin agar mempunya kegunaan bagi semua warga sekolah. Lingkungan di SDN 1 Sendangrejo masih memiliki ruang yang kosong di sebelah selatan ruang kelas. Sepetak tanah yang kosong, semula hanyalah sebagai jalan yang sering dilalui oleh warga sekolah untuk menuju ke pembuangan tempat sampah. Hal ini membuat warga sekolah berkeinginan untuk memanfaatkan tanah yang kosong tersebut agar mempunyai kegunaan dan fungsi yang tepat. Dikarenakan sekolah sudah mempunyai lahan untuk menanam buah pisang, maka lahan kosong ini dimanfaatkan juga untuk menanam sayur. Sayur-sayuran yang ditanam diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua warga sekolah.

Kebun sayur mayur yang dibuat oleh SDN 1 Sendangrejo pada awal mulanya adalah hasil inovasi dalam memanfaatkan lahan atau tanah kosong yang tidak bermanfaat. Tanah tersebut sangat tidak terawat karena bersebelahan dengan tempat sampah. Di sebelah timur, banyak terdapat pohon jati, sehingga kotoran dari pohon jati dapat mencemari dan mengotori tanah kosong tersebut. Mempertimbangkan hal tersebut, warga SDN 1 Sendangrejo memiliki ide inovasi untuk membuat kebun sayur mayur yang nantinya dapat mempunyai manfaat yang maksimal.

Dalam membuat dan mewujudkan kebun sayur mayur dibutuhkan perencanaan yang matang. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah membersihkan lahan dari kotoran sampah yang bercampur dengan daun pohon jati. Setelah lahan bersih dari kotoran, selanjutnya adalah menyiapkan lahan agar siap untuk ditanami. Semua warga sekolah bekerja sama untuk menyiapkan lahan tersebut. Ada yang bertugas mencangkul, membuat gundukan tanah, dan memasang jaring. Pemasangan jaring disini dilakukan untuk mencegah hewan seperti ayam yang akan memakan tanaman sayuran. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan bibit tanaman sayur mayur. Bibit tanaman sayur mayur diperoleh dari peserta didik. Setiap peserta didik yang mempunyai tanaman sayur mayur di rumah, diwajibkan untuk membawanya ke sekolah. Tanaman sayur mayur yang ditanam diantaranya adalah cabai, terong, dan tomat (barongmat).

Usaha untuk mewujudkan kebun sayur mayur ini tentunya tidak luput dari hambatan. Dalam proses pembuatan kebun, terdapat beberapa hambatan. Diantaranya adalah pada proses pembuatan bertepatan dengan bulan puasa Ramadhan. Kegiatan mengolah lahan menjadi kebun hanya dilakukan pada pagi hari dikarenakan cuaca akan sangat panas jika dilakukan pada siang hari. Hal ini mengakibatkan waktu penanaman sayur mayur menjadi mundur tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan. Persoalan diatas, dapat diatasi dengan melakukan pengolahan tanah secepat mungkin pada saat setelah Hari Raya Idul Fitri. Pada hari pertama masuk sekolah setelah libur Idul Fitri, warga sekolah bergotong royong dan bekerja sama untuk menyelesaikan pengolahan lahan menjadi kebun sayur mayur.

Hambatan lainnya adalah sulit untuk menemukan bibit yang akan ditanam. Bibit tanaman sayur mayur yang dibawa oleh peserta didik banyak yang mati dikarenakan cuaca yang cukup panas. Sehingga pihak sekolah harus mencari ganti bibit tanaman agar lahan tidak menjadi kosong. Dalam mencari bibit sayur mayur tidaklah mudah, mengingat pada saat sekarang sudah tidak banyak lagi penjual tanaman yang ada di wilayah sekitar Baturetno. Untuk mengatasi hambatan ini, para guru bekerja sama untuk mencari bibit tanaman di rumah-rumah warga sekitar. Guru berkeliling ke rumah warga yang ada di sekeliling lingkungan sekolah untuk menemukan bibit tanaman sayur mayur. Bibit tersebut ada yang didapatkan secara gratis maupun juga harus membayar sesuai dengan harga bibit tanaman yang berlaku di pasaran.

Kebun sayur mayur yang sudah dibuat oleh SDN 1 Sendangrejo sekarang sudah dapat dilihat hasilnya. Tanaman cabai, terong, dan tomat sudah mulai berbuah. Hasil dari kebun ini dipetik dan dimanfaatkan untuk kepentingan warga sekolah atau siapapun yang membutuhkannya. Dalam kurun waktu dua bulan setelah dibuat, tanaman sayur mayur sudah mengalami beberapa kali penggantian dikarenakan ada yang mati karena cuaca panas, ataupun karena dimakan oleh ayam. Mengingat bahwa hasil dari kebun sayur mayur ini dapat bermanfaat dan berguna, maka kegiatan tersebut diputuskan akan terus dilanjutkan oleh pihak sekolah. Lahan yang semula kosong kini sudah dapat dimanfaatkan menjadi kebun sayur mayur yang berguna dan bermanfaat bagi lingkungan di sekitarnya.