KADINAS WONOGIRI BERSAMA KEMENDIKBUD PERINGATI WORLD TEACHER’S DAY

Apa yang istimewa di tanggal 5 Oktober bagi seorang guru? Tanggal 5 Oktober diperingati setiap tahun sebagai World Teacher‘s Day (Hari Guru Sedunia). Hari Guru Dunia tahun ini menjadi sangat penting di tengah pandemi Covid-19. Hari Guru Sedunia adalah kesempatan besar untuk mengucapkan ‘terima kasih’ yang besar kepada semua guru di dunia yang telah berusaha keras untuk memastikan tidak ada yang tertinggal. Dalam krisis ini, para guru telah menunjukkan, seperti yang telah sering mereka lakukan, kepemimpinan dan inovasi yang hebat dalam memastikan ‘Learning Never Stops’, bahwa tidak ada pelajar yang tertinggal. Di seluruh dunia, mereka telah bekerja secara individu dan kolektif untuk menemukan solusi dan menciptakan lingkungan belajar baru bagi siswanya untuk memungkinkan pendidikan berlanjut. “Selamat hari guru sedunia semoga dunia pendidikan semakin maju, sukses selalu”,ucap Warno, S.Pd., M.Pd. selaku Korwil Kecamatan Bidang Pendidikan Baturetno.

Tahun ini, di tengah krisis Covid-19, tema Hari Guru Sedunia kali ini adalah “Guru: Memimpin dalam krisis, membayangkan kembali masa depan”. Pandemi Covid-19 telah menambah tantangan para guru di seluruh dunia dan masa depan jutaan anak dipertaruhkan. Guru berada di tengah-tengahnya memastikan tidak ada anak yang tersisa. Dikutip dari twitter UN Women, “Pada Hari Guru Sedunia, kami berterima kasih kepada semua instruktur yang memimpin dalam pendidikan dan mendukung siswanya saat dunia menghadapi krisis Covid-19”.

Tim Kreatif Konten Pengembang Pendidikan dan Pembelajaran Korwil Kecamatan Bidang Pendidikan Baturetno (05/10/2020) menyelenggarakan peringatan World Teacher‘s Day (WTD) tersebut secara daring melalui aplikasi Microsoft Teams dan live streaming You Tube di Chanel bidik baturetno. Peringatan WTD diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza dan doa yang dipandu oleh Siti Mualifah, S.Pd.SD. (guru SDN 1 Saradan). Acara ini diikuti sekitar 400 peserta yang bergabung melalui Microsoft Teams maupun live streaming You Tube di Chanel bidik baturetno. Acara yang bertajuk “Guru Memimpin dan Menginspirasi Dalam Krisis Untuk Meraih Kejayaan Masa Depan Negeri” ini dipandu seorang moderator yakni Endang Tri Winarni, S.Pd.,M.Pd. (Pengawas TK/SD Korwil Kecamatan Bidik Baturetno) dengan narasumber Dr. Abi Sujak, M.Sc. (Kepala Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Madya, Kemdikbud) yang merupakan putra daerah sendiri dari Dusun Kedungleri, Desa Saradan Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri.

Dalam sambutannya, Dr. Dra. Yuli Bangun Nursanti, M.Pd. memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini, mengajak guru-guru untuk memanfaatkan teknologi dengan baik serta dapat mengembangkan empat kompetensi guru sesuai perannya yang tertuang dalam UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. “Kompetensi guru (pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial) dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran harus dikuasai. Selamat Hari Guru dan selamat kepada Bapak Ibu guru yang pada pagi hari ini selalu berkarya dan selalu berubah serta memberikan yang terbaik”, imbuh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri ini.

Narasumber mengawali materinya tentang pembelajaran era kenormalan baru dimana semua anak itu berpotensi untuk cerdas, tinggal bagaimana kita mengubahnya. “Belajar merupakan fungsi atau perpaduan antara konten/isi yang dipelajari dengan motivasi anak dalam belajar dengan waktu yang dibutuhkan untuk menguasai pelajaran kali teknologi. Teknologi di sini adalah segala sesuatu yang bisa menjadi sumber nilai tambah. Nah, di sekolah teknologi untuk memroses kecerdasan anak didik itulah yang menjadi topik kita hari ini. Semuanya adalah teknologi”,ungkap Abi Sujak.

Tantangan yang dihadapi oleh sekolah kita yaitu anak-anak didik ketika nanti mereka keluar dari sebuah sekolah, sudah menjadi masyarakat, sudah menjadi tenaga kerja produktif, mereka sudah dikepung oleh teknologi digital. Anak-anak dililit teknologi digital, dimana di negara Indonesia saat ini mengembangkan Smart Cities. Kita berusaha mengembangkan artificial intelligence, lot internet of things, dan augmented reality. Untuk itu, anak didik harus memiliki pola pikir tentang teknologi digital ini. Pertemuan tiga teknologi saat ini yakni teknologi internet, teknologi chips digital, dan teknologi psikologi akan menghasilkan aneka ragam edukasi di masyarakat. Berbagai peluang bagi anak didik yang bisa diperoleh gratis di HP misalnya Duolingo, Phet, Harvard Laboratorium Maya Gratis, MOOC, OER, dan Khan Academy.

Data di lapangan sebanyak 40,4% orangtua siswa SD membantu mengerjakan tugas sekolah di masa pandemi ini. Kemampuan yang paling dibutuhkan orangtua dalam mendampingi anak belajar di rumah adalah kemampuan menguasai pelajaran, kemampuan memberi motivasi pada anak, dan kemampuan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Rata-rata lama orangtua mendampingi anak belajar di rumah adalah 1-2 jam satu hari. Dalam penggunaan gadget pada anak usia 2-5 tahun, jaga jarak mata dengan layar, perlu penerangan yang cukup, posisi duduk yang benar, konsumsi sayur dan buah-buahan, minum air putih yang cukup, maksimum waktu penggunaan 1 jam. Jika terlalu lama maka anak akan mengantuk dan tidak fokus, siklus tidur terganggu, perkembangan buruk, fungsi sosial dan pendidikan juga terganggu.

Peran guru dan kepala sekolah yang bersatu dalam komunitas guru sangat penting dalam perkembangan belajar anak didik. Guru yang mengajar secara efektif sangat menentukan hasil prestasi siswa, baik menggunakan teori belajar behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme atau konektivisme. Anak didik kita memiliki 8 kecerdasan majemuk (linguistic, musical, interpersonal, natural, dsb). Teori piramida belajar (The Learning Pyramid) menjelaskan bahwa metode mengajarkan pada orang lain lebih baik daripada metode praktik melakukan, diskusi grup, mendemonstrasikan, mendengar dan melihat, metode membaca apalagi metode ceramah. Kemudian dari sisi kepribadian sikap perlu diolah secara bersama-sama (sekolah, orangtua, masyarakat dan anak didik itu sendiri) agar supaya anak memiliki perilaku sikap sebagai ciri-ciri orang yang berhasil. Di era teknologi yang canggih saat ini kemampuan kerjasama tim yang baik itu sangat penting bagi anak didik kita.

Apakah yang meningkatkan pembelajaran? Sesuai SE Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19 bahwa Belajar dari Rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan; Belajar dari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19; Aktivitas dan tugas pembelajaran Belajar dari Rumah dapat bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah; Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan baik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.

Pendekatan pembelajaran yang tepat di masa pandemi ini adalah ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) sesuai juklak/juknis dari Kementrian. Mengingat kembali teori Ki Hajar Dewantara yaitu tentang 3N (Niteni, Nirokne dan Nambahi). Anak diminta mengamati, mengobservasi, melakukan pemahaman dalam dirinya untuk menirukan dan berkreasi, beradaptasi, modifikasi dan berinovasi. Di akhir sesi, ada tanya jawab dan narasumber mengajak audien untuk mengajar ala era abad 21 antara lain mengajar secara kontekstual, interdisipliner, berkolaborasi, PBL, problem solving, ketrampilan berpikir, dan sebagainya, sehingga diharapkan guru mampu memimpin dan menginspirasi dalam krisis untuk meraih kejayaan masa depan negeri tercinta. Guru yang pandai itu adalah guru yang mampu memecahkan permasalahan tapi guru yang luar biasa itu adalah guru yang mampu menanamkan inspirasi pada anak didiknya. (@C.Fitria.P)