Baturetno (10/4/2025) Korwilcambidik Baturetno melaksanakan Halal Bi Halal 1446 H. Dalam kegiatan ini mengambil tema Tantangan Pendidikan di Era Digital dalam Membangun Generasi Emas. Menurut ketua panitia, Marwanto tujuan kegiatan ini bukan hanya sekedar serimonial dalam maaf setelah lebaran akan tetapi juga parenting bagi guru. Diantara tujuan tersebut diantaranya meningkatkan kapasitas spiritual keagamaan serta menjalin komunikasi dan kerjasama antara PTK dengan Forkompincam Baturetno.
Dihadiri 317 PTK SD se Kecamatan Baturetno, Korwilcambidik Baturetno Nurhadi, mengajak semua guru untuk saling bermaaf-maafan, dan kemudian setelah kegiatan halal bi halal meningkatkan kinerjanya serta selalu menjaga sinergitas sebagaiman tujuan kegiatan sebagaimana yang disampaikan oleh ketua panitia. Bekerja dengan diniati ibadah pada yang Maha Kuasa.
Eko Haryono, selaku camat Baturetno, mengucapkan Terimakasih kepada korwilcambidik Baturetno, atas kerjasamanya selama ini dalam menciptakan pendidikan yang kondusif, semoga selalu bersinergi dengan pemerintah, terutama dalam mensukseskan program bupati Wonogiri terutama dalam pendidikan. Karena guru bisa menciptakan generasi yang unggul dalam menghadapi generasi emas.
Acara lebih bermakna ketika pembicara dari Yogyakarya menyampaikan materi yang sesuai dengan tema halal bi halal 1446 H. Wening Wulandaru, S.Psi yang lebih dikenal dengan sebutan Bunda Wening, dalam materinya menyampaikan bahwa Teknologi semakin maju semakin banyak anak yang mengakses teknologi, apabila tanpa pengawasan yang terjadi anak-anak mengakses fitur-fitur yang tidak sesuai.
Bunda Wening menegaskan pada era sekarang tugas guru semakin berat, bukan hanya mengajar, tapi bisa mendidik. Sehingga guru harus bisa menjadi orang tua. Sekolah bisa sebagai rumah pertama yang nyaman. Maka tugas sebagai guru harus bisa memahami Karakter peserta didik. Guru tidak hanya mengajar menyampaikan materi akan tetapi bisa menjadi figure yang baik bagi peserta didik.
“Bapak ibu guru tugasnya pada era sekarang tidak mudah, dikarenakan orang tuanya adalah gen milineal. Pada sekarang lebih mengutamakan ganget. Apalgi pola asuh orang tua zaman sekarang, anak kecil saja agar tidak repot diberikan hp” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan apabila memberikan hukuman atau konsekuensi pada anak yang melakukan kesalahan atau tidak disiplin, diberikan konsekuensi seperti salat duha, melakukan akebersihan atau, pemotongan uang saku. Karena konsekuensi yang baik jika diterapkan menjadi kebaikan. Setelah diberikan konsekuensi diberikan closing. Tidak diberikan banyak kata-kata kemudian tanyakan hikmah pembelajaran yang dapat diambil dari keselahannya
Maka sebagai guru tips yang bisa dibangun disekolah dan dirumah yaitu Kedekatan dan kehangatan. Oleh sebab itu ketika seseorang sudah meniatkan menjadi guru, harus mau dan mampu menjadi orang tua. Ketika bisa menjadi orang tua, maka harus bisa menjadi tauladan-tauladan yang baik bagi peserta didik.